Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menduga ada oknum bermain atas tingginya cabai. |
Jakarta - Harga cabai rawit merah masih melambung.
Di Jakarta, harga cabai merah
sempat menembus Rp 160 ribu per kg. Tingginya harga cabai dinilai tidak lumrah.
Ketua Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menduga ada oknum bermain atas tingginya
cabai. Dia menduga oknum tersebut ialah bandar besar di daerah dan di Pasar
Induk Kramat Jati Jakarta.
"Kemungkinan di
situ, dugaan kami untuk sementara berdasarkan struktur pasarnya ke mereka itu.
Tapi kan perlu kita dibuktikan," kata dia di Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Dengan kondisi curah
hujan yang tinggi memang wajar harga cabai rawit merah
naik. Pasalnya, produksi turun 30-50 persen. Tapi, dengan perhitungannya,
seharusnya harga cabai rawit di kisaran Rp 90 ribu per kg.
"Maksimum kenaikan
harga yang kita hitung sampai Rp 90 ribu kalau ada penurun produksi 30-50
persen. Tapi faktanya di pasar sekarang bisa Rp 160 ribu per kg," jelas
dia.
Syarkawi sendiri telah
menelusuri rantai distribusi cabai. Dia bilang, rantai pasok cabai secara
berurutan yakni petani (produsen di daerah), pengepul, pengepul besar, bandar di
daerah, Pasar Induk Kramat Jati, pasar kecil, dan terakhir ke konsumen.
Dengan struktur pasar
demikian, Syarkawi menilai tingginya harga cabai di pasar
sesuatu yang tidak lazim.
"Sekarang yang
bisa mengendalikan ini adalah bandar, kenapa, karena pembeliannya besar. Tapi
jumlah bandarnya sedikit. Mereka gampang membuat kesepakatan harga. Atau
kesepakatan untuk membatasi produksi atau mengatur produksi ke pasar,"
jelas dia.
KPPU sendiri tengah
mencari pembuktian atas masalah ini. Apabila terjadi kesepatan harta atau
pembatasan produksi, maka bandar masuk dalam kategori pelanggaran persaingan.
"Oleh sebab itu,
kami di KPPU memonitor mereka kalau ada indikasi bahwa mereka melakukan
kesepakatan harga masuk dalam kategori pelanggaran persaingan," pungkas
Syarkawi. (hevby conom lanny)
No comments:
Post a Comment